#rubensukatendel
Indeks harga saham Indonesia
(IHSG) mengalami kenaikan 19,4% sejak awal tahun sampai dengan pertengahan
Oktober 2014. Sektor-sektor yang berkontribusi besar terhadap kenaikan indeks
saham Indonesia diantaranya ; sektor properti & konstruksi naik sebesar
39,7%, keuangan naik sebesar 30,88%, infrastruktur naik sebesar 25,39%,
perdagangan naik sebesar 18,58%, konsumsi naik sebesar 18,10%, dan industri
dasar naik sebesar 12,49%. Sektor
pertambangan, aneka industri, dan perkebunan masih berkontribusi negative
terhadap indeks saham Indonesia dikarenakan harga komoditas tambang dan kelapa
sawit yang belum mengalami kenaikan sampai dengan saat ini.
Kenaikan indeks saham Indonesia
didukung faktor fundamental ekonomi yang baik ditengah bayang-bayang perlambatan pertumbuhan
ekonomi dunia. GDP Indonesia tahun 2014 diperkirakan 5,2% mengalami sedikit
penurunan dibandingkan tahun 2013 yang
sebesar 5,8%, tetapi diperkirakan akan mengalami kenaikan ditahun 2015 sebesar
5,6%. Tingkat inflasi dan pengangguran diperkirakan akan menurun untuk tahun
mendatang. Defisit neraca berjalan terlihat semakin melebar menjadi -3,4% pada tahun 2013 dan -3,1% pada tahun 2014 yang diantaranya imbas
dari pelemahan harga komoditas yang membuat nilai ekspor komoditas menurun
seiring perlambatan perekonomian China dan subsidi pemerintah atas BBM yang
semakin besar.
Pelaku pasar menunggu kepastian terkait pemerintahan
Jokowi-JK diantaranya ; kabinet Jokowi-JK yang berisi para ahli dibidangnya,
komitmen Jokowi-JK mengurangi beban subsidi BBM, percepatan pembangunan
infrastruktur, dan reformasi birokrasi di Indonesia. Salah satu program utama
Jokowi-JK yakni pengurangan BBM bersubsidi sampai dengan Rp3000/liter. Alokasi
dana pengurangan subsidi BBM akan dialihkan pada pos produktif seperti
infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Pengurangan subsidi BBM akan
memberikan ruang fiskal dan kepastian atas keberlangsungan proyek infrastruktur
yang akan meningkatkan perekonomian.
Potensi kenaikan harga BBM bersubsidi akan berpengaruh untuk
jangka pendek atas peningkatan inflasi, peningkatan suku bunga, penurunan daya
beli masyarakat. Pada saat yang bersamaan akan pengurangan BBM bersubsidi akan
memberikan ruang fiskal, proyek infrastruktur berjalan, perbaikan defisit
transaksi berjalan, dan perbaikan sentimen investor atas indeks saham
Indonesia.
Sektor saham yang masih memiliki potensi pertumbuhan laba
diantaranya ; sektor konstruksi, properti, semen, dan farmasi yang diuntungkan
dengan program pemerintahan baru Jokowi-JK yang fokus pada sektor tersebut.
Sektor perbankan dan konsumsi tetap menarik sebagai bagian dari sektor yang
telah disebutkan sebelumnya.
Kurangi alokasi investasi pada pasar modal untuk sementara
waktu sampai pengumuman pengurangan
subsidi BBM dikarenakan respon pasar akan turun sesaat khususnya atas
saham-saham yang memiliki likuiditas tinggi. Masuk setelahnya secara bertahap
pada sektor saham yang telah diuraikan pada tulisan ini.
Bagi anda yang belum terbiasa berinvestasi di pasar modal
secara langsung, maka berinvestasi pada instrumen reksadana merupakan solusi
yang baik. Keunggulan berinvestasi direksadana diantaranya dapat memulai
investasi dengan modal hanya ratusan ribu, dikelola oleh pengelola yang
memiliki pengalaman dibidangnya, dapat dicairkan (redemption) setiap saat dan berbagai kemudahan lainnya. Reksadana
bukan produk yang dijamin oleh pemerintah dan produk ini juga mengandung risiko
diantaranya penurunan nilai aset kelolaan, oleh karena itu, sebelum membeli
anda diwajibkan membaca dan memahami terlebih dahulu prospektus reksadana.
Kami PT OSO Manajemen Investasi memperkenalkan produk reksa
dana saham dan campuran yang dapat menjadi sarana berinvestasi untuk pencapaian tujuan keuangan
anda. Reksa Dana Saham OSO Sustainability Fund dan OSO Socent Fund merupakan
reksa dana yang berkonsep Sustainable and
Responsible Investment (SRI) yang menggunakan benchmark indeks SRI-Kehati.
Reksa dana OSO Syariah Equity Fund
merupakan reksa dana berkonsep Syariah Islam menggunakan benchmark Jakarta Islamic Index (JII).
PT OSO Manajemen Investasi merupakan anak usaha dari PT OSO
Securities yang mempunyai visi menjadi
perusahaan Manajer Investasi Green di Indonesia yang profesional, terbesar, dan
terpercaya dengan memiliki komitmen penuh terhadap investasi yang berkelanjutan
(sustainability), keseimbangan dalam usaha (balance), kepedulian lingkungan (environmental concerns) dan tanggung
jawab sosial (social responsibilities). (***) Ruben Sukatendel.